Segala tentangmu selalu mengusik ketenangan. Selalu membuat merinding. Dan sering kali jadi bahan berita yang terus diulas.
Seperti kiamat 2012 yang kian mencekam ke seluruh lapisan masyarakat. Televisi terus saja memberitakannya tanpa pandang bulu. Bahkan sampai ada filmnya.
Ah… Kematian
Siapakah kau? Bagaimana kah wajahmu? Darimana asalmu?
Aku takut tiap ingat siapa dirimu. Seperti hantu. Ah, kau bukan hantu. Derajadmu tak bisa disamakan dengan hantu. Sebuah makluk. Dan kau bahkan bukan seorang makhluk.
Takdir. Mungkin aku bisa memanggilmu demikian. Sebuah hal yang di luar kemampuan manusia. Sangat jauh dari akal manusia. Sangat tersembunyi. Sangat rahasia.
Takdir. Di mana hanya ada kekuasaan Tuhan.
Sering aku menggigil ketakutan, memohon ampunan perpanjangan hari, perpanjangan waktu untuk hidup lebih lama, bernafas, berjalan ,bermimpi lebih lama lagi.
Sering juga aku menempelkan namamu di jidat dalam bait-bait ukitran pena.
Satu hari berlalu. Satu hari lebih dekat.
Kematian
Darimu aku juga harus berkejaran dengan waktu. Aku tak tahu sampai kapan masih bisa melihat dunia. Bila suatu saat kau datang tanpa permisi. Harapanku adalah sudah banyak kebaikan yang kulakukan.
Dan aku pun masih akan terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik dari ke hari. Karena bagaimanapun aku sadar. Aku dan semua orang sudah dalam antrian menjemputmu. Menjemput ajal.